Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, Senin (28/12) menyatakan, pihaknya telah mempelajari Buku Membongkar Gurita Cikeas Dibalik Skandal Bank Century. Menurutnya ditemukan banyak hal-hal yang tidak akurat dalam penulisan.
"Nanti akan kita telaah setelah peluncuran resmi buku tersebut dilakukan. Menurut rencana tanggal 30 Desember ini buku itu diluncurkan," tukasnya.
Penulis George Junus Aditjondro, lanjut Julian banyak menuliskan data sekunder. Meski tidak keliru dalam prinsip penulisan buku, tapi sejauh mana keotentikan atau validitas data yang dapat dipertanggungjawabkan dari data sekunder itu. "Itulah yang jadi pertanyaan. Jadi tugas penulis, saya kira untuk menjelaskan seperti apa prosesnya, metodologinya kemudian kenapa sampai pada data-data yang ditulis pada buku itu," ungkap Julian lagi.
Mengenai, kenapa pihak Istana menunggu hingga peluncuran, itu dilakukan untuk mendengarkan secara langsung penjelasan dari penulis tanpa harus melakukan pemanggilan. Karena dinilai tidak ada urgensi untuk memanggil penulis.
Sedangkan untuk membuat buku putih sby, lanjut Julian masih dipelajari. Namun tidak tertutup kemungkinan akan ada buku yang dibuat oleh yayasan atau pihak yang disebutkan namanya dalam buku setebal 187 halaman itu. "Tapi dari pihak kepresidenan sendiri tidak ada,"cetusnya.
Julian juga menegaskan kembali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum akan melakukan somasi. Hingga mendapatkan penjelasan secara resmi atau detail dari penulis mengenai data-data tersebut.
Buku George itu hingga kini sepertinya hilang dari peredaran. Namun terkait hal itu, Julian dengan tegas menyatakan tidak ada sangkut pautnya dengan Presiden. “Presiden sama sekali tidak tahu mengenai hal ini," jelasnya. (Rin/OL-03)
Selasa, 29 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar